unjuk rasa Libya (Foto: Reuters)
BERLIN – Para menteri luar negeri dari negara anggota NATO akan mengadakan pertemuan di Berlin untuk membahas krisis Libya.
Sejak diterapkannya resolusi PBB di Libya, Pemerintah Inggris dan Prancis telah mendorong negara-negara lain untuk meningkatkan tekanan militer terhadap Pemimpin Libya, Moammar Khadafi.
Serangan udara yang dilakukan pasukan Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Inggris pun telah dimulai bulan lalu. Sejak saat itu NATO memimpin misi militer di Libya.
Menjelang perundingan di Berlin, sebelumnya kelompok penghubung Libya mengeluarkan pernyataan yang meminta Kolonel Khadafi untuk mundur.
Dalam perundingan di Berlin, para menteri luar negeri akan mencoba mencari strategi yang masuk akal sementara masing-masing delegasi memiliki pandangan berbeda mengenai bagaimana seharusnya angkatan bersenjata dari luar berperan di Libya. Demikian dilansir oleh BBC, Kamis(14/4/2011).
Tugas dalam misi di Libya meliputi mengawasi penerapan embargo senjata pada kapal-kapal dan menegakkan zona larangan terbang yang mencakup terbang di atas wilayah Libya namun tidak melakukan serangan ke darat.
Sementara itu Pemerintah Inggris dan Prancis menginginkan lebih banyak lagi negara yang terlibat dalam tindakan agresif di Libya, yaitu melakukan serangan di darat. Negara kandidat yang jelas akan bergabung yaitu Italia dan Spanyol.
(rhs)
Sejak diterapkannya resolusi PBB di Libya, Pemerintah Inggris dan Prancis telah mendorong negara-negara lain untuk meningkatkan tekanan militer terhadap Pemimpin Libya, Moammar Khadafi.
Serangan udara yang dilakukan pasukan Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Inggris pun telah dimulai bulan lalu. Sejak saat itu NATO memimpin misi militer di Libya.
Menjelang perundingan di Berlin, sebelumnya kelompok penghubung Libya mengeluarkan pernyataan yang meminta Kolonel Khadafi untuk mundur.
Dalam perundingan di Berlin, para menteri luar negeri akan mencoba mencari strategi yang masuk akal sementara masing-masing delegasi memiliki pandangan berbeda mengenai bagaimana seharusnya angkatan bersenjata dari luar berperan di Libya. Demikian dilansir oleh BBC, Kamis(14/4/2011).
Tugas dalam misi di Libya meliputi mengawasi penerapan embargo senjata pada kapal-kapal dan menegakkan zona larangan terbang yang mencakup terbang di atas wilayah Libya namun tidak melakukan serangan ke darat.
Sementara itu Pemerintah Inggris dan Prancis menginginkan lebih banyak lagi negara yang terlibat dalam tindakan agresif di Libya, yaitu melakukan serangan di darat. Negara kandidat yang jelas akan bergabung yaitu Italia dan Spanyol.
(rhs)